Monday, September 22, 2008

Keris, dari Besi Tua ke Besi Aji (3)

Jumat, 12 September 2008 | 14:37 WIB

Oleh Wartawan Kompas.com, IGN Sawabi

DAYA terik keris masa kini, selain pada desain fisik, juga terutama pada motif pamornya. Ada ribuan motif pamor yang sudah diciptakan para empu keris. Dari yang tradisional/pakem hingga kontemporer. Antara keris yang satu dan yang lain selalu memiliki corak pamor yang tidak akan sama. Hal itu disebabkan kreasi, proses penempaan, proses pembakaran dan lain sebagainya yang dilakukan para pembuat keris.

Pamor beras wutah, merupakan motif dasar dari segala jenis pamor. Dari pamor beras wutah yang hanya berupa lapisan-lapisan pamor, kemudian dibentuk menjadi berbagai jenis dengan menambah langkah-langkah pelipatan, arah lipatan, pilinan, pengikiran,  atau keras lembutnya hantaman palu pada saat proses penempaan.

Pamor adeg sapu, hanya berupa garis-garis berdiri. Dibuat dengan cara mengambil penampang dari pamor beras wutah.

Pamor udan mas, menggunakan pamor beras wutah yang diberi aksen-aksen seperti bulatan di beberapa titik. Cara membuat bulatan, keris yang sudah setengah jadi, diberi ketokan menggunakan besi sehingga menimbulkan luka. Saat dikikir, titik-titik ketokan itu yang melesak ke dalam akan memunculkan bulatan-bulatan.

Pamor bonang serenteng, cara pembuatannya sama persis dengan pamor udan mas. Bedanya, jika dalam pamor udan mas posisi aksen ketokan tidak sejajar, sedangkan pada pamor bonang serenteng posisi ketokan sejajar di kiri dan kanan dari pangkal hingga ujung keris.

Pamor ujung gunung, seperti membuat pamor adeg sapu. Bedanya, sebelum dibentuk keris, lipatan pamor yang masih bahan ditekuk. Dari tekukan itulah kemudian akan muncul pamor bentuk garis-garis mengerucut seperti garis gunung yang bertumpuk-tumpuk.

Pamor kembang anggrek (ada yang menyebut ron genduru). Proses pembuatan pamor jenis ini cukup memerlukan waktu. Besi yang sudah mengandung lipatan-lipatan pamor, dibentuk menjadi plat panjang. Plat tersebut kemudian dilipat-lipat dan direkatkan. Pinggir-pinggir lipatan dibuang dengan cara digergaji. Hanya bagian tengah lipatan saja yang dimanfaatkan.

Besi berpamor lipatan yang sudah dalam ujud tumpukan-tumpukan itu kemudian dibelah tengahnya dalam posisi berdiri menggunakan pasak besi. Untuk membelah, harus melalui proses pembakaran. Sebab, lajur yang dilalui pasak besi itulah yang nantinya akan membentuk pamor sehingga menghasilkan lukisan seperti kembang anggrek.

Pamor tambal, adalah motif pamor yang dibuat dengan cara menempelkan gulungan atau lipatan besi berpamor pada baja yang kemudian dibentuk menjadi keris. Tentu akan sangat panjang menuturkan pembuatan masing-masing pamor. Dalam perkembangan modern, empu-empu masa kini sangat rajin membuat desain-desain pamor selain desain kerisnya.  

No comments:

Post a Comment